banner

Friday, October 5, 2018

Jenang Sumsum ala Mbah Harno



Siapa tak kenal jenang sumsum, bubur tepung beras gurih dengan balutan rasa manis juruh, sirup khas Jawa yang terbuat dari gula merah. Tak hanya berfungsi untuk mengenyangkan perut, jenang sumsum dalam tradisi masyarakat Jawa juga memiliki makna simbolik untuk memulihkan kembali kekuatan sebuah keluarga beserta kerabat terdekatnya setelah berhari-hari mencurahkan pikiran dan tenaganya dalam suatu perhelatan. Oleh karenanyalah kita sering mendengar istilah ‘jenang sumsuman’ seusai hajat perkawinan diselenggarakan.

Jenang Sumsum tak terlalu sulit didapat. Dahulu , banyak penjualnya yang menjajakan berkeliling keluar masuk kampung-kampung Jogja. Kini, jenang sumsum juga masih bisa dijumpai di sejumlah pasar tradisional. Jika tidak ada kesempatan untuk mengunjungi pasar tradisional di pagi hari, Anda dapat menemukannya di Jalan Sriwedani, Yogyakarta, tepatnya di sisi timur jalan, berseberangan dengan Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta. Bukan hanya jenang sumsum, Anda juga dapat menjumpai kolak pisang khas ala Mbah Harno, penjualnya, yang konon sudah berjualan jenang sumsum dan kolak pisang di lokasi ini semenjak awal tahun 1960-an.

Disinilah tempatnya jika Anda ingin menikmati lembut dan manisnya jenang sumsum tanpa harus menunggu acara jenang sumsuman, atau ingin menikmati gurih dan manisnya kolak pisang tanpa harus menunggu Bulan Ramadhan.

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement